Kalian tentu masih ingat dengan kecelakaan tragis yang menimpa keempat anggota Super Junior (Kyuhyun, Leeteuk, Eunhyuk, dan Shindong) bersama 2 manager tanggal 19 April 2007 ? jika ada yang belum tahu, maka inilah penuturan langsung dari Kyuhyun yang merupakan korban paling parah dalam kecelakaan tersebut.
Waktu itu, aku dan Shindong hyung menjadi bintang tamu di acara 'Super Junior Kiss The Radio' (SUKIRA). Setelah selesai, kami bergegas pulang. Saat itu jalanan cukup lengang. Aku sendiri tertidur di mobil sambil mendengarkan musik. Tiba-tiba, terdengar suara hantaman, lalu mobil kami berputar beberapa kali sebelum akhirnya terhempas ke sisi jalan dan aku langsung pingsan. Saat membuka mata, aku sudah tergeletak di jalanan. Setelah melihat mobil kami terbalik, aku baru sadar kalau kami mengalami kecelakaan.
Aku berusaha bangun dengan sekuat tenaga. Lalu tiba-tiba ada cahaya putih melesat di depan mataku dan semuanya terlihat bergerak seperti roll film. Aku melihat diriku saat pertama sekolah, saat berlibut bersama keluarga, saat pertama kali bernyanyi di atas panggung… kupikir, ah… mungkin seperti ini rasa sebelum ajal menjemput!
Yang kuingat kemudian, Eunhyuk hyung berlari menghampiri dan menggenggam erat tanganku. Aku menangis sambil berdoa agar Tuhan mau memberiku kesempatan untuk tetap hidup. Eunhyuk hyung ikut berdoa di sampingku. Lalu semuanya terasa gelap. Ketika membuka mata, aku sudah berada di rumah sakit setelah mengalami koma selama 4 hari.
Enam tulang rusukku patah karena posisiku di dalam mobil berada di belakang kursi pengemudi. Dokter mengatakan pada keluarga dan managerku, "Anak ini sudah sekarat, dia harus dioperasi lewat tenggorokan untuk membuka saluran pernafasannya. Tapi, persentase keberhasilan operasi ini 20%". Tak disangka, ayahku menolak pilihan itu dan berkata, "Anak ini seorang penyanyi, bernyanyi adalah impiannya. Jika kalian mengoperasi tenggorokannya, bukankah itu sama saja, kalian merebut harapan yang terakhir? Kalaupun ia mampu bertahan hidup, apa ia mampu melanjutkan hidupnya?"
Dokter yang waktu itu hendak mengoperasiku sempat marah mendengar jawaban ayah, "Apa Anda sudah gila? Nyawa anak Anda di ujung tanduk, dan Anda masih berpikir soal impiannya bernyanyi? Kita harus segera melakukan operasi apa pun yang terjadi!"
Sewaktu ayah dan Dokter tersebut berdebat mengenai operasiku, seorang Dokter lain muncul. Dia dokter dari Cina. Hingga kini, aku masih ingat namanya…Profesor Wang Yong Jok. Ia menenangkan ayahku dan memberi alternatif operasi lain. "Agar anak ini tetap bisa bernyanyi, aku akan melakukan operasi dengan metode lain…"
Selama ini, ayah adalah orang pertama yang menentang keinginanku menjadi penyanyi. Ayah memiliki latar belakang akademis. Karenanya, setiap kali aku mengutarakan cita-cita jadi penyanyi, ia selalu menentang. "Bagaimana mungkin, aku yang berkecimpung di dunia pendidikan memiliki anak seorang penyanyi?!" Namun, ayah yang selama ini terus bersikeras menentang impianku, ternyata dengan caranya sendiri yang tidak kuketahui, berusaha melindungi mimpi itu untukku. Saat diceritakan tentang hal ini, aku langsung menangis sejadi-jadinya.
Aku kembali setelah lima bulan. Ketika kembali bernyanyi di atas panggung, tak peduli apa dia fans Super Junior atau bukan, penonton terus berteriak menyemangatiku hingga lagu usai. Aku begitu terharu dan merasa seperti terlahir kembali. Bisa kembali bernyanyi, kembali beraktivitas dengan member lain, bisa melihat penggemarku, bisa berjalan, bisa menyantap makanan, aku sangat mensyukuri semua itu.
Aku berterima kasih kepada ayahku, yang terus melindungi impianku hingga saat-saat terakhir, juga pada Eunhyuk hyung, yang pertama kali berlari menghampiriku, menggenggam tanganku, dan berdoa di sampingku..
Aku berusaha bangun dengan sekuat tenaga. Lalu tiba-tiba ada cahaya putih melesat di depan mataku dan semuanya terlihat bergerak seperti roll film. Aku melihat diriku saat pertama sekolah, saat berlibut bersama keluarga, saat pertama kali bernyanyi di atas panggung… kupikir, ah… mungkin seperti ini rasa sebelum ajal menjemput!
Yang kuingat kemudian, Eunhyuk hyung berlari menghampiri dan menggenggam erat tanganku. Aku menangis sambil berdoa agar Tuhan mau memberiku kesempatan untuk tetap hidup. Eunhyuk hyung ikut berdoa di sampingku. Lalu semuanya terasa gelap. Ketika membuka mata, aku sudah berada di rumah sakit setelah mengalami koma selama 4 hari.
Enam tulang rusukku patah karena posisiku di dalam mobil berada di belakang kursi pengemudi. Dokter mengatakan pada keluarga dan managerku, "Anak ini sudah sekarat, dia harus dioperasi lewat tenggorokan untuk membuka saluran pernafasannya. Tapi, persentase keberhasilan operasi ini 20%". Tak disangka, ayahku menolak pilihan itu dan berkata, "Anak ini seorang penyanyi, bernyanyi adalah impiannya. Jika kalian mengoperasi tenggorokannya, bukankah itu sama saja, kalian merebut harapan yang terakhir? Kalaupun ia mampu bertahan hidup, apa ia mampu melanjutkan hidupnya?"
Dokter yang waktu itu hendak mengoperasiku sempat marah mendengar jawaban ayah, "Apa Anda sudah gila? Nyawa anak Anda di ujung tanduk, dan Anda masih berpikir soal impiannya bernyanyi? Kita harus segera melakukan operasi apa pun yang terjadi!"
Sewaktu ayah dan Dokter tersebut berdebat mengenai operasiku, seorang Dokter lain muncul. Dia dokter dari Cina. Hingga kini, aku masih ingat namanya…Profesor Wang Yong Jok. Ia menenangkan ayahku dan memberi alternatif operasi lain. "Agar anak ini tetap bisa bernyanyi, aku akan melakukan operasi dengan metode lain…"
Selama ini, ayah adalah orang pertama yang menentang keinginanku menjadi penyanyi. Ayah memiliki latar belakang akademis. Karenanya, setiap kali aku mengutarakan cita-cita jadi penyanyi, ia selalu menentang. "Bagaimana mungkin, aku yang berkecimpung di dunia pendidikan memiliki anak seorang penyanyi?!" Namun, ayah yang selama ini terus bersikeras menentang impianku, ternyata dengan caranya sendiri yang tidak kuketahui, berusaha melindungi mimpi itu untukku. Saat diceritakan tentang hal ini, aku langsung menangis sejadi-jadinya.
Aku kembali setelah lima bulan. Ketika kembali bernyanyi di atas panggung, tak peduli apa dia fans Super Junior atau bukan, penonton terus berteriak menyemangatiku hingga lagu usai. Aku begitu terharu dan merasa seperti terlahir kembali. Bisa kembali bernyanyi, kembali beraktivitas dengan member lain, bisa melihat penggemarku, bisa berjalan, bisa menyantap makanan, aku sangat mensyukuri semua itu.
Aku berterima kasih kepada ayahku, yang terus melindungi impianku hingga saat-saat terakhir, juga pada Eunhyuk hyung, yang pertama kali berlari menghampiriku, menggenggam tanganku, dan berdoa di sampingku..
http://www.lovelytoday.com/topkpop/2013/02/03/15135/k-pop-story-tragedi-kecelakaan-kyuhyun-tahun-2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar